Pengertian dan Akibat Revolusi Bumi Lengkap!

Pengertian Revolusi Bumi

Revolusi bumi ialah peredaran bumi mengelilingi matahari. 365¼ hari bumi mengelilingi matahari pada orbitnya dalam sekali. Waktu 365¼ tersebut atau 1 tahun surya disebut kala revolusi bumi. Poros bumi ternyata tidak tegak lurus dengan bidang ekliptika melainkan miring di arah yang sama serta membentuk sudut 23,50 terhadap matahari, sudut tersebut diukur dari garis imajiner yang menghubungkan antara kutub utara dengan kutub selatan disebut dengan sumbu rotasi.

Pengertian Revolusi Bumi
Revolusi bumi menimbulkan gejala-gejala alam yang berlangsung berulang tiap tahunnya, diantaranya adanya perbedaan lama siang dan malam, perubahan musim, kalender masehi, gerak semu tahunan matahari, dan perubahan penampakan rasi bintang.

Akibat Revolusi Bumi

Akibat Revolusi Bumi
Berikut akibat revolusi bumi, antara lain :
  1. Perbedaan Waktu Lama Siang dan Malam
  2. Perbedaan Waktu Lama Siang dan Malam

    Salah satu akibat revolusi bumi adalah adanya perbedaan waktu lama siang serta malam. Kombinasi antara revolusi bumi dan kemiringan sumbu bumi dengan bidang ekliptika dapat menimbulkan gejala-gejala alam yang dapat diamati secara berulang setiap tahun. Peristiwa tersebut nampak jelas diamati pada sekitar kutub utara serta kutub selatan.

    Adanya pergeseran garis edar matahari dapat mengakibatkan perubahan serta perbedaan antara lamanya siang dengan malam. Pada saat tertentu suatu tempat dapat mengalami malam yang lebih panjang dibandingkan dengan siang demikian juga sebaliknya pada suatu tempat yang lain mengalami siang yang lebih lama dibandingkan malam. Pada daerah kutub utara dapat mengalami malam hari yang berlangsung selama 24 jam dan juga sebaliknya di kutub selatan mengalami siang hari yang berlangsung selama 24 jam.

    Pada tanggal antara 21 Maret sampai 23 September
    1) Daerah kutub utara mendekati matahari, sedangkan daerah kutub selatan menjauhi matahari.
    2) Belahan bumi bagian utara mendapatkan sinar matahari yang jumlahnya lebih banyak dibandingkan belahan bumi bagian selatan.
    3) Lamanya siang di daerah bumi bagian utara yang lebih lama dibandingkan dengan belahan bumi bagian selatan.
    4) Terdapat suatu daerah pada sekitar kutub utara yang mengalami lama siang 24 jam serta ada juga suatu daerah pada sekitar kutub selatan yang mengalami lama malam 24 jam.
    5) Apabila diamati dari khatulistiwa, matahari akan tampak bergeser ke utara.
    6) Kutub utara posisinya akan paling dekat dengan matahari pada 21 Juni. Pada saat tersebut pengamat di khatulistiwa dapat melihat matahari bergeser 23,50 ke arah utara.

    Pada tanggal antara 23 September sampai 21 Maret
    1) Kutub selatan posisinya akan lebih dekat mendekati matahari, sedangkan pada kutub utara menjauhi matahari.
    2) Belahan bumi bagian selatan akan mendapatkan sinar matahari yang lebih banyak dibandingkan pada belahan bumi bagian utara.
    3) Lamanya siang di daerah bumi bagian selatan yang lebih lama dibandingkan dengan belahan bumi bagian utara.
    4) Terdapat suatu daerah pada sekitar kutub utara yang mengalami lama malam 24 jam serta ada juga suatu daerah pada sekitar kutub selatan yang mengalami lama siang 24 jam.
    5) Apabila diamati dari khatulistiwa, matahari akan tampak bergeser ke selatan.
    6) Kutub selatan posisinya akan paling dekat dengan matahari pada 22 Desember. Pada saat tersebut pengamat di khatulistiwa dapat melihat matahari bergeser 23,50 ke arah selatan.

    Pada tanggal antara 21 Maret sampai 23 Desember
    1) Antara kutub selatan dan kutub utara mempunyai jarak yang sama ke matahari.
    2) Belahan bumi bagian selatan dan belahan bumi bagian utara akan menerima sinar matahari yang sama banyaknya.
    3) Lamanya siang dan malam sama pada seluruh belahan bumi.
    4) Pada daerah khatulistiwa matahari akan tampak melintas tepat diatas kepala.

  3. Gerak Semu Tahunan Matahari
  4. Gerak Semu Tahunan Matahari
    Adanya peristiwa pergeseran posisi matahari ke arah belahan bumi bagian utara pada tanggal 22 Desember – 21 Juni dan juga adanya peristiwa pergeseran posisi matahari dari arah belahan bumi bagian utara ke arah belahan bumi bagian selatan pada tanggal 21 Juni – 21 Desember disebut sebagai gerak semu harian matahari. Disebut demikian hal ini karena sebenernya matahari tersebut tidak bergerak. Gerak tersebut akibat adanya revolusi bumi dengan sumbu rotasi yng miring.
  5. Perubahan Musim
  6. Musim merupakan salah satu dalam pembagian utama tahun. Musim ialah hasil dari adanya revolusi tahunan bumi yang mengelilingi Matahari serta kemiringan sumbu bumi relatif dengan bidang revolusi. Pada suatu daerah yang mempunyai iklim sedang dan kutub, musim ditandai adanya perubahan intensitas sinar matahari sampai ke permukaan bumi, variasi tersebut mengakibatkan hewan-hewan pergi untuk hibernasi maupun bermigrasi, serta tanaman yang akan aktif. Dalam 1 tahun, biasanya dibagi menjadi 4 musim, antara lain:
    Perubahan Musim
    1. Musim semi
    2. Musim semi merupakan salah satu dari 4 musim yang berlaku bagi daerah nontropis, peralihan antara musim dingin ke musim panas. Pada belahan bumi bagian utara, dapat diperkirakan bahwa musim semi (spring) terjadi pada 21 Maret sampai 21 Juni. Sedangkan pada belahan bumi bagian selatan, dapat diperkirakan bahwa musim semi (spring) terjadi pada 23 September sampai 21 Desember.
    3. Musim panas
    4. Musim panas atau Summer merupakan musim yang berlaku bagi negara yang beriklim sedang. Tergantung pada letak sebuah negara tersebut, musim panas sendiri dapat terjadi pada waktu yang berbeda-beda. Pada belahan bumi bagian utara, dapat diperkirakan musim panas (summer) terjadi tanggal 21 Juni sampai 23 September. Sedangkan pada belahan bumi bagian selatan, dapat diperkirakan musim panas (summer) terjadi tanggal 21 Desember sampai 21 Maret. Pada beberapa negara, apabila terjadi musim panas merupakan musim liburan sekolah. Pada musim inilah banyak orang berbagai negara suka berpergian ke pantai untuk berjemur. Sedangkan pada musim panas berbagai jenis buah-buahan serta tumbuhan mengalami masa pertumbuhan penuhnya.
    5. Musim gugur
    6. Musim gugur atau Autumn merupakan musim yang berlaku bagi daerah yang mempunyai iklim sedang. Musim gugur merupakan masa dimana peralihan antara dari musim panas ke musim dingin. Dalam zona yang memiliki iklim sedang, musim gugur merupakan musim yang kebanyakan berbagai jenis tumbuhan dipanen atau ditunai, serta pohon deciduous akan menggugurkan daunnya. Musim gugur ialah musim di mana hari-hari akan berlangsung lebih pendek dan dingin, serta adanya peningkatan presipitasi pada beberapa bagian dunia. Pada belahan bumi bagian utara, musim gugur (autumn) akan dimulai sekitar tanggal 23 September hingga 21 Desember. Sedangkan pada belahan bumi bagian selatan, musim gugur (autumn) akan dimulai sekitar tanggal 21 Maret hingga 21 Juni.
    7. Musim dingin / musim salju
    8. Musim dingin merupakan musim dimana masa ini memiliki suhu yang paling dingin. Musim dingin atau musim salju menjadi salah satu dari 4 musim yang berlaku bagi berbagai negara beriklim subtropis dan sedang. Pada belahan bumi bagian utara, musim dingin akan dimulai pada 21 Desember hingga 21 Maret. Sedangkan bagi belahan bumi bagian selatan, musim dingin akan dimulai pada 21 Juni hingga 23 September.


    Bagi negara Indonesia termasuk ke dalam daerah tropis, oleh karena itu Indonesia mempunyai musim-musim sebagai berikut :
    Perubahan Musim di Indonesia
    1. Musim kemarau
    2. Musim kemarau merupakan salah satu musim yang berlaku bagi daerah beriklim tropis yang dipengaruhi oleh adanya sistem muson. Musim kemarau dapat dikenal musim kering. Musim kemarau memiliki curah hujan yang dibawah 60 mm/bulan. Negara-negara yang terdapat musim kemarau terdapat di wilayah tropika, yaitu Asia Tenggara, Asia Selatan, Afrika, Australia pada bagian timur laut, serta juga sebagian dari benua Amerika Selatan.
    3. Musim hujan
    4. Musim hujan ialah musim dimana meningkatnya curah hujan pada suatu wilayah dibandingkan dengan waktu biasanya dan dalam jangka waktu yang tertentu secara tetap. Musim hujan sendiri hanya terdapat pada wilayah beriklim tropis. Musim hujan memiliki curah hujan yang melebihi 100 mm/m2 per dasarian serta berlanjut secara terus menerus.
    5. Musim pancaroba
    6. Musim pancaroba merupakan musiam peralihan antara dua musim utama pada daerah iklim muson, yaitu antara musim kemarau dan musim hujan. Pada masa pancaroba ditandai dengan meningkatnya frekuensi badai, angin yang bertiup kencang, serta hujan yang sangat deras disertai guruh. Pada masa pancaroba biasanya banyak orang yang terserang penyakit saluran pernafasan atas (batuk, pilek, dan sebagainya). Pada musim pancaroba juga banyak ditandai dengan adanya perilaku yang khas pada beberapa jenis hewan dan tumbuhan.
  7. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang
  8. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang
    Perlu diketahui juga bahwa rasi bintang merupakan susunan berbagai bintang yang tampak dari bumi dan membentuk berbagai jenis pola tertentu. Bintang-bintang tersebut membentuk sebuah rasi yang sebenarnya bintang-bintang tersebut tidak berada pada lokasi berdekatan. Karena letak berbagai jenis bintang tersebut sangat jauh, maka apabila diamati dari bumi akan seolah-olah tampak berdekatan.

    Manusia di bumi hanya dapat melihat bintang-bintang pada malam hari saja. Pada saat posisi bumi berada pada sebelah timur matahari, maka hanya dapat melihat berbagai jenis bintang yang berada pada sebelah timur matahari. Sedangkan apabila bumi berada disebelah utara matahari, maka hanya dapat melihat berbagai jenis bintang yang berada pada sebelah utara matahari. Hal ini karena adanya revolusi bumi, bintang-bintang tersebut yang nampak dari bumi akan selalu berubah. Berarti juga bahwa rasi bintang yang tampak dari bumi juga berubah.
  9. Kalender Masehi
  10. Kalender Masehi
    Akibat revolusi bumi salah satunya adalah adanya kalender masehi. Berdasarkan dengan pembagian bujur, yaitu bujur timur serta bujur barat, maka batas penanggalan internasional adalah bujur 180, yang dapat mengakibatkan jika pada belahan timur bujur 180 tanggal 15 maka yang terjadi pada belahan barat bujur 180 masih pada tanggal 14, seperti melompat 1 hari. Hitungan pada kalender masehi berdasarkan kala revolusi bumi, di mana 1 tahun yaitu 365 ¼ hari. Kalender masehi yang pertama kali digunakan adalah kalender Julian atau kalender Julius Caesar. Kalender Julius Caesar berdasarkan selang waktu satu musim semi dengan musim semi yang berikutnya pada belahan bumi bagian utara. Selang waktu tersebut tepatnya sekitar 365,242 hari.


Itulah pengertian revolusi bumi dan akibat revolusi bumi.

Posting Komentar